Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

AKU TAK MAU TERSENYUM KALAU JADI KARYAMIN

  Berikut ini sinopsis dari buku Senyum Karyamin: Kumpulan cerita pendek ini berisi 13 cerpen Ahmad Tohari yang ditulis antara tahun 1976 dan 1986. Seperti dalam karya-karyanya terdahulu, dalam Kumpulan ini pun Tohari menyajikan kehidupan pedesaan dan kehidupan orang-orang kecil yang lugu dan sederhana. Dan sebegaimana dikatakan dalam Prakata, kekuatan Tohari “terletak pada latar alam pedesaan yang sarat dengan dunia flora dan fauna.” Selain itu, gaya Bahasa Tohari “lugas, jernih, tapi juga sederhana, disamping kuatnya gaya Bahasa metafora dan ironi.” Deskripsi singkat buku Judul Buku       : Senyum Karyamin Pengarang        : Ahmad Tohari Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Tahun Terbit    : 1989 Cetakan            : ke-10 tahun 2013 Tebal Buku      : 115 halaman   Tentang Penulis Ahmad Tohari adalah seorang sastrawan Indonesia yang lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah pada 13 Juni 1948. Ia menyelesaikan Pendidikan sekolah menen

BAHAYA BULLYING BISA JADI DARI KITA

Kata bullying sebenarnya sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Beberapa berita bullying pun kerap kita jumpai di social media. Kebanyakan kasus bullying yang tersebar terjadi antara teman sebaya di sekolah maupun di lingkungan rumah. Bullying dapat berupa penindasan, kekerasan, dan intimidasi yang dilakukan secara verbal atau non-verbal kepada orang lain.   Bullying menjadi salah satu hal yang dapat menyebabkan gangguan emosional dan juga mental. Namun sayangnya ada juga anak anak yang mengalami bullying bahkan dari orang tuanya. Seperti video yang sempat beredar tentang percakapan antara seorang ibu dan anak yang terlihat terang terangan sang ibu melontarkan kalimat yang menyakitkan bagi anaknya karena menggunakan nada tinggi dan juga bentakan. Berdasarkan video yang beredar, ternyata anaknya terlibat perkelahian di sekolah dengan temannya. Perkelahian itu bermula ketika anak ibu tersebut tidak terima di- bully tentang keadaan fisiknya, sehingga berakhir perkelahian yang memb

DEWI SARTIKA: INSPIRASI GENERASI MUDA

  Pada awal abad ke-20, di tengah bayang-bayang penjajahan dan ketidaksetaraan gender yang merajalela, muncul seorang tokoh yang membawa harapan baru bagi perempuan Indonesia. Dewi Sartika, seorang pionir pendidikan dan emansipasi wanita yang menerangi jalan menuju kesetaraan dan kemandirian. Melalui pendirian sekolah pertama untuk wanita pribumi, usaha pemberdayaan ekonomi, dan semangat perjuangannya, Dewi Sartika telah meninggalkan warisan yang abadi dalam sejarah bangsa Indonesia. Raden Dewi Sartika, lahir pada tahun 1884 di Bandung, Jawa Barat, merupakan seorang tokoh perempuan yang gigih memperjuangkan pendidikan dan hak-hak perempuan. Pada zaman kolonial, ia mendirikan sekolah pertama bagi perempuan pribumi di Hindia Belanda yaitu Sekolah Isteri (Sekolah Kartini) pada tahun 1907. Pendirian sekolah ini merupakan langkah penting dalam mengatasi keterbatasan akses pendidikan yang dihadapi oleh perempuan pada masa itu. Ia juga merupakan pendiri organisasi "Siti Hinggil" y

PEREMPUAN DALAM BINGKAI KEMERDEKAAN

  Dunia ini diciptakan imbang, ada langit dan bumi, ada bulan dan matahari, ada siang dan malam, juga ada laki-laki dan perempuan. penciptaan semua makhluk atau tatanan yang ada di muka bumi sudah dengan fungsi dan perannya masing-masing, seperti halnya matahari, bersinar ketika siang hari kemudian bulan di malam hari keduanya sama-sama bersinar menurut tempat dan waktunya sesuai dengan takdir dan tujuan penciptaannya, pun sama halnya laki-laki dan perempuan diciptakan dengan tujuan yang sama tapi tentu ada bedanya, secara kasat mata perbedaan mereka sudah tampak apalagi jika dilihat dari sisi biologis, perempuan melahirkan dan menyusui sedangkan laki-laki tidak. Tapi dalam kehidupan sosial mereka memiliki peran dan fungsi yang sama   atau lebih dikenal dengan istilah keseteraaan gender. Tidak ada perbedaan peran diantara mereka sesuai dengan firman Allah dalam berapa surat dalam Quran, diantaranya ada di Q. S Al Hujurat ayat 13 yang artinya berbunyi: " Hai manusia sesungguhnya ka

PEREMPUAN DALAM MEDIA

Perkembangan zaman sudah makin bergulir seiring waktu, abad dua satu sudah hampir berjalan ke tengah peradaban. Bukan hanya waktu yang berjalan,tetapi juga perkembangan teknologi dan informasi semakin maju nan kompleks. Dengan adanya kemajuan ini, kini ruang-ruang maya punya multiperan di pelbagai sisi kehidupan manusia, terlebih individu. Kehadirannya tidak hanya memudahkan, juga memabukkan serta mengubah perspektif masing-masing kepala.  Hadirnya sosial media di tengah masyarakat, dimanfaatkan banyak apsek dan berbagai sektor, khususnya perempuan. Perempuan menjadi sasaran empuk produsen produk kecantikan. Media yang gencarnya menampilkan banyak perempuan dengan standar yang sama secara tidak langsung merambah ke lingkungan dan masyarakat, banyak iklan berbondong-bondong menampilkan kaum perempuan dengan takaran bahwa yang cantik adalah yang putih, mulus, langsing, dirawat dengan produk ini dan itu. Dalam produksi pembuatan produk perawatan kulit, bisa dilihat sekecil memotong kuku,

ANTARA TAKDIR DAN AMANAH SEORANG PEREMPUAN

  Setiap orang yang lahir ke dunia ini adalah mereka yang Allah berikan tanggung jawab untuk menjalankan tugasnya. Mereka dipilih langsung oleh Allah. Entah ditakdirkan menjadi laki-laki maupun perempuan, semua memiliki tugas masing-masing. Bukan untuk saling merasa lebih dari kaum yang lain dan menganggap rendah yang lain. Perbedaan dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada aka menjadi satu jalan untuk saling melengkapi. Dengan segala perbedaan itulah setiap individu memiliki tugas yang berbeda-beda. Dari sini saya mencoba untuk mencari apa sebetulnya tugas yang Allah beri hingga saya Allah percayakan untuk lahir kedunia ini? Mampukah saya mengembanya? Bagaimana kelak jika saya harus menyampaikan pertanggung jawaban di hadapanya-Nya? Bagaimana proses dari mulai diciptakan, kemudian lahir hingga bisa seperti sekarang ini dan bagaimana peran yang mungkin akan saya hadapi atas keterbatasan ilmu, bukan berarti tak bisa merenanakan. Inilah jalanku “Perempuan”. Saat di dalam rahim dan

MENDIDIK PEREMPUAN, MEMBANGUN PERADABAN

  Memang kenapa bila aku perempuan...Aku tak mau jadi budak kebodohan Lirik lagu yang dinyanyikan oleh Gita Gutawa tersebut menyadarkan bahwa menjadi seorang perempuan tidak layak menempati panggung kebodohan. Kompleksitas kebutuhan perempuan terhadap ilmu, sudah sepatutnya mendorong perempuan memahami bahwa benar perempuan harus tetap belajar dan terus mengisi tangki intelektual dalam dirinya. Mengutip dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang,  R.A. Kartini menegaskan bahwa pendidikan untuk wanita sangat penting dalam konteks mendukung perannya sebagai istri dan ibu yang bermimpi besar. Tapi kalau salah kaprah dan menelantarkan anak-anaknya, berarti sama saja dengan membodoh lagi. Kutipan tersebut memahamkan perempuan, bahwa peran mereka sangat besar, meski sering diremehkan nantinya hanya akan menjadi ibu rumah tangga, justru peran ibu rumah tangga adalah peran yang sangat membutuhkan kecerdasan dan kecakapan. Pemaparan di atas yang kemudian mendorong perempuan untuk tetap berpendidik

PEREMPUAN SEBAGAI AKAR RUMPUT KEMERDEKAAN

  Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam bermasyarakat dan tidak dapat diabaikan. Dalam bermasyarakat perempuan menjadi tiang pendukung yang kokoh, sebagai akar rumput dalam estafet perjuangan menuju kemerdekaan yang sejati. Di segala aspek kehidupan, perempuan telah membuktikan bahwa diri mereka memiliki kekuatan untuk menggerakkan perubahan, utamanya dalam konteks kemerdekaan. Sayangnya, mereka sering kali terlupakan dan diabaikan, peran perempuan sebagai akar rumput dalam mencapai kemerdekaan adalah esensial dan tak ternilai.  Pertama-tama, perempuan memegang peran sentral dalam mendidik generasi yang akan datang. Seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim mengungkapkan Al-Ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a'dadta sya'ban thayyibal a'raq yang memiliki arti Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, jika engkau persiapkan dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya. Artinya,  perempuan adalah fondasi awal bagi kemerdekaan

PEREMPUAN SETARA, PEREMPUAN MERDEKA

  Dalam perjalanan panjang untuk mencapai Kemerdekaan Indonesia, tidak terlepas dari peran penting perempuan-perempuan Indonesia, yang berjuang mempersembahkan jiwa dan raganya, baik di garis depan maupun garis belakang pertempuran Kemerdekaan, merupakan sebuah kata yang memiliki makna yang dalam dan kompleks. Bagi perempuan, kata ini melambangkan lebih dari sekadar kebebasan fisik; ini adalah tentang kebebasan dalam identitas, pikiran, dan pilihan. Dalam perjalanan sejarah yang panjang, perempuan telah menghadapi tantangan yang unik dalam perjuangan untuk mendapatkan hak dan martabat yang setara dengan rekan-rekan laki-laki mereka. Meskipun jalan menuju kemerdekaan masih panjang, namun perempuan telah menunjukkan tekad yang luar biasa dan berhasil meraih langkah-langkah signifikan menuju kesetaraan. Kemerdekaan bagi perempuan tidak hanya tentang hak politik, tetapi juga tentang membebaskan diri dari belenggu norma sosial yang membatasi. Di era sekarang, perempuan telah mengambil p