Langsung ke konten utama

BAHAYA BULLYING BISA JADI DARI KITA

Kata bullying sebenarnya sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Beberapa berita bullying pun kerap kita jumpai di social media. Kebanyakan kasus bullying yang tersebar terjadi antara teman sebaya di sekolah maupun di lingkungan rumah. Bullying dapat berupa penindasan, kekerasan, dan intimidasi yang dilakukan secara verbal atau non-verbal kepada orang lain.  Bullying menjadi salah satu hal yang dapat menyebabkan gangguan emosional dan juga mental. Namun sayangnya ada juga anak anak yang mengalami bullying bahkan dari orang tuanya.

Seperti video yang sempat beredar tentang percakapan antara seorang ibu dan anak yang terlihat terang terangan sang ibu melontarkan kalimat yang menyakitkan bagi anaknya karena menggunakan nada tinggi dan juga bentakan. Berdasarkan video yang beredar, ternyata anaknya terlibat perkelahian di sekolah dengan temannya. Perkelahian itu bermula ketika anak ibu tersebut tidak terima di-bully tentang keadaan fisiknya, sehingga berakhir perkelahian yang membuat kedua orang tua siswa tersebut harus dipanggil oleh pihak sekolah. Dalam video tampak anak tersebut menjelaskan kepada sang ibu alasan mengapa dia akhirnya berkelahi, menjelaskan betapa dia begitu kesal dan sedih dibully. Namun sang ibu justru memarahinya dengan nada yang tinggi dan bentakan disertai dengan kalimat yang membenarkan bahwa cemoohan temannya memang benar ada pada dirinya, sehingga anaknya lah yang seharusnya bercermin dan mengubah fisiknya supaya tidak lagi di-bully lagi dengan temannya. Seorang ibu yang dia cintai dan seharusnya menjadi tempat berlindung justru menjadi salah satu orang yang juga mematahkan hatinya.

Selain video tersebut, beredar lagi sebuah video challenge memecahkan telur di kepala anak yang beredar di sosial media. Membuat anaknya menangis dan malu hanya untuk sebuah konten yang sama sekali tidak ada lucunya. Kita selalu bertanya “anak anak sekarang bercandanya kenapa keterlaluan ya?”, “anak anak sekarang kok sering melakukan bully ya?”, “kasus bullying kok semakin meningkat ya?” “anak sekarang kok... anak sekarang kok…”. Padahal tanpa disadari sebenarnya orang tua yang sudah memberi contoh kepada anaknya, menormalisasi bahwa ejekan, kekerasan, memang wajar dan sah saja dilakukan, yang kemudian anak akan melihat apa yang orang tuanya tampilkan dan menirunya. Inilah faktanya, anak-anak adalah peniru ulung. Mereka menyerap dan meniru segala sesuatu di sekitarnya bahkan sejak mereka masih bayi, apa yang ditunjukkan oleh anak sebenarnya merupakan hasil dari apa yang diajarkan oleh orang tuanya.

Menurut Sandra Turner Brown seorang ahli dalam Pendidikan anak usia dini, anak-anak yang sudah terpapar kekerasan suatu hari dapat mengembangkan karakteristik prilaku yang sama yang akan mereka jalani sepanjang hidupnya. Karena sering melakukan apa yang dilihat dari orang tuanya maka dari itu mari kita sebagai orang tua selalu memberi contoh yang baik, menjadi orang tua yang ramah, baik, penuh kehangatan. Sikap sikap baik itu yang secara tidak langsung mengajarkan anak untuk melakukan prilaku yang sama. Jadi jika anak berprilaku buruk jangan hanya salahkan anak saja, tapi kita juga harus bertanya pada diri kita sendiri, contoh apa yang sudah kita berikan pada anak kita.

Oleh: Adellia Ayu Paramitha, S. Pd

Gambar: Freepik

Editor: Nadiya

Komentar