Langsung ke konten utama

PEREMPUAN SEBAGAI AKAR RUMPUT KEMERDEKAAN

 


Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam bermasyarakat dan tidak dapat diabaikan. Dalam bermasyarakat perempuan menjadi tiang pendukung yang kokoh, sebagai akar rumput dalam estafet perjuangan menuju kemerdekaan yang sejati. Di segala aspek kehidupan, perempuan telah membuktikan bahwa diri mereka memiliki kekuatan untuk menggerakkan perubahan, utamanya dalam konteks kemerdekaan. Sayangnya, mereka sering kali terlupakan dan diabaikan, peran perempuan sebagai akar rumput dalam mencapai kemerdekaan adalah esensial dan tak ternilai. 

Pertama-tama, perempuan memegang peran sentral dalam mendidik generasi yang akan datang. Seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim mengungkapkan Al-Ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a'dadta sya'ban thayyibal a'raq yang memiliki arti Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, jika engkau persiapkan dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya. Artinya,  perempuan adalah fondasi awal bagi kemerdekaan pikiran dan pandangan terhadap sebuah kehidupan. Dengan demikian, peran inilah yang menjadi akar dari pemahaman mendalam tentang arti sebenar-benarnya dari kemerdekaan.

Selain itu, perempuan memiliki kontribusi dalam merawat dan mempertahankan budaya serta identitas masyarakat. Dalam banyaknya budaya, perempuan merupakan pelindung tradisi dan penjaga warisan leluhur. Melalui peran ini, perempuan memastikan bahwa nilai-nilai budaya dan sejarah telah dilestarikan untuk generasi yang akan datang. sejatinya kemerdekaan tidak hanya berbicara tentang kemerdekaan politik, tetapi juga tentang pemeliharaan identitas dan keberlanjutan budaya. 

Perempuan juga sering kali menjadi tulang punggung ekonomi dalam rumah tangga. Kontribusi mereka dalam menghasilkan pendapatan, memastikan kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dan membantu dalam pengambilan keputusan keuangan keluarga. Dalam masyarakat kemerdekaan ekonomi menjadi aspek penting dari kemerdekaan secara keseluruhan, karena perempuan sebagai pilar ekonomi rumah tangga memberikan kontribusi yang signifikan. 

Perempuan, disisi lain juga memiliki peran sebagai kunci dalam pembangunan sosial. Seperti melalui organisasi masyarakat, kelompok ibu, atau gerakan sosial lainnya perempuan sering kali menjadi agen perubahan yang berjuang untuk perbaikan dalam berbagai lini bidang seperti kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Perempuan dalam hal ini, menjadi pembawa perubahan yang dapat membentuk masyarakat menjadi lebih adil dan merdeka. 

Sayangnya, dibalik itu semua perempuan masih menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai kemerdekaan secara penuh. Adanya diskriminasi gender, kekerasan, keterbatasan akses pendidikan dan pekerjaan, serta standar norma sosial yang membatasi aspirasi perempuan yang masih sering menjadi kenyataan yang harus dihadapi. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memastikan kemerdekaan yang sejati bagi perempuan perlu diperjuangkan lebih lanjut. 

Budidaya patriarki berpengaruh pada masalah ketimpangan gender yang dialami perempuan. Akibatnya perempuan rentan mengalami perilaku yang bersifat diskriminatif di masyarakat. Menurut Yusalia (2014), wujud dari diskriminasi pada perempuan terbagi menjadi lima bentuk yaitu stereotip, subordinasi, marginalisasi, beban berlebihan dan kekerasan. 

Adanya privilege dan kekuasaan yang dominan dimiliki kaum laki-laki pada budaya patriarki membuat mereka dengan mudah menindas perempuan dan melakukan diskriminasi. Privilege yang dimiliki laki-laki dengan mudah dapat dilihat pada sektor publik seperti kedudukan status sosial. Keuntungan inilah yang membuat laki-laki seolah-olah memiliki kekuasaan yang mendominasi di berbagai sektor publik sehingga gerak perempuan di masyarakat masih terbatas dan memiliki kesulitan dalam pemenuhan hak-hak yang pantas diperoleh oleh perempuan (Apriliandra dkk, 2021). 

Dalam menilai perempuan sebagai akar rumput kemerdekaan, kita harus mengakui bahwa peran mereka jauh lebih mendalam daripada yang terlihat pada permukaan. Perempuan tidak hanya sebagai penonton, melainkan aktor utama dalam mewujudkan kemerdekaan dalam segala aspek kehidupan. Dalam pendidikan, budaya, ekonomi dan perubahan sosial, perempuan telah membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang tidak dapat diabaikan. Dari proses ini, kaum perempuan juga mengajarkan pada masyarakat bahwa kemerdekaan sejatinya dapat dicapai melalui kesetaraan gender dan penghapusan struktur yang melibatkan dominasi dan diskriminasi

Oleh : Naqiyya Amaniya Thooriq, S.P. (Anggota Departemen Lingkungan PWNA Lampung)

Referensi:

Apriliandra, S., & Krisnani, H. (2021). Perilaku Diskriminatif Pada Perempuan Akibat Kuatnya Budaya Patriarki Di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Konflik. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 3(1), 1-13.

Yusalia, H. (2014) “Pengarusutamaan Gender (Pug) Dalam Tantangan Budaya Patriarki”, Wardah, 15(2), pp. 195-201. doi: https://doi.org/10.19109/wardah.v15i2.198.

Gambar: Freepik

Editor: Nadiya 

Komentar