Langsung ke konten utama

PEMILIH BIJAK DALAM MENYONGSONG PEMILU 2024

Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam waktu dekat akan mengadakan pesta demokrasi yakni pemilihan umum atau disingkat pemilu. Dalam pemilu kali  ini warga Negara Indonesia yang mempunyai hak suara akan memilih anggota DPR, DPRD, DPD sampai dengan Presiden seperangkat dengan wakil presiden. Perhelatan ini akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024. Calon legislatif baik yang daerah ataupun provinsi sudah mulai mengkampanyekan dirinya begitupun dengan calon presiden dan wakil preside, hal ini salah satunya bisa kita lihat dengan banyaknya baliho yang bertengger memenuhi ruas jalan, baik jalan di desa ataupun di kota tanpa terkecuali.  

Esensi Pemilu

Pemilihan yang akan dilakukan oleh peserta pemilu bukanlah hal yang bisa dianggap enteng, suara yang akan disumbangkan menentukan masa depan Indonesia untuk Lima Tahun kedepan. Baik buruknya Indonesia dimasa yang akan mendatang salah satu faktornya ditentukan oleh keputusan warga dalam menentukan pemimpinnya. Jika pemimpin yang dipilih baik akhlaknya, luas pengetahuannya, amanah orangnya maka kemungkinan besar Indonesia akan lebih baik keadaanya. Tapi jika pemimpin yang dipilih sebaliknya, bobrok. Maka begitu juga keadaan bangsa kedepannya. Baiknya sebelum memilih peserta pemilu bertabayun terlebih dahulu sebelum menentukan akan diberikan untuk siapa hak suaranya.

Asas Pemilu

Hal dasar yang harus dipahami oleh peserta pemilu baik perempuan ataupun laki-laki adalah asas pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, disingkat dengan luber jurdil, sesuai dengan Undang-Undang pasal 2 no 7 Tahun 2017. Asas ini harus terimplementasi dalam setiap individu agar ajang kontestasi politik bisa berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan permasalahan apapun. Untuk memahami dan menuangkan nilai yang berkaitan asas pemilu di kehidupan sehari-hari maka harus ada upaya yang dilakukan untuk memahami hal tersebut, baik melalui pembelajaran mandiri ataupun mengikuti kegiatan yang diadakan oleh kelompok.

Bijak Memilih

Hal yang bisa dilakukan untuk menerapkan asas Pemilu dalam kehidupan sehari-hari secara mandiri agar menjadi pemilih yang bijak pada Pemilu 2024 mendatang di antaranya sebagai berikut:

  1. Asas Langsung, pastikan nama sudah terdaftar sebagai daftar pemilih tetap (DPT). Agar ketika pemilu berlangsung hak suara bisa digunakan.
  2. Asas Umum, pastikan diri sendiri atau orang terdekat tidak mendapat diskriminasi dari pihak lain atas hak suara yang dimiliki.
  3. Asas Bebas, pastikan diri sendiri dan orang terdekat tidak mendapat paksaan dan tekanan dari pihak eksternal untuk memilih calon tertentu, pilihlah sesuai dengan hati nurani yang bersumber dari keinginan diri sendiri dan kecocokan visi misi, jangan memilih karena tergiur dengan emebel-embel janji manis ataupun money politics.
  4. Asas Rahasia, jangan umbar-umbar siapa yang dipilih, rahasiakan pilihanmu.
  5. Asas Jujur, jangan lakukan kecurangan apapun, ingat ketika memang manusia tidak melihat tapi ada Allah SWT melihat apa yang kamu lakukan dan malaikat akan mencatat apa yang kamu perbuat. Sesuai dengan pribahasa kamu akan menuai apa yang kamu tanam.
  6. Asas Adil, jika kamu mendapati kecurangan segera lapor ke badan pengawas pemilu (bawaslu).
Upaya nyata secara gerakan untuk mengembangkan pengetahuan terkait pemilu bisa dilakukan dengan cara aktif mengikuti kegiatan yang diselenggaran oleh kelompok baik itu oleh calon legislative, misal seperti kampanye. Kemudian menonton debat calon presiden dan calon wakil presiden. Lalu, jika kamu diundang baik oleh KPU atau Bawaslu untuk kepentingan pemilu maka ikut dan hadiri acaranya karena dengan mengikuti kamu akan mendapat insight baru atau jika kamu terlibat dalam suatu kelompok yang memiliki massa bisa mengadakan sendiri edukasi politik dengan menggaet KPU dan Bawaslu sebagai narasumber agar bisa masyarakat umum atau minimal lingkungan terdekat bisa melek pemilu atau politik, sepertinya yang dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiah Lampung melalui acara yang baru dilakukan bulan November kemarin, konsolidasi politik.
 

Oleh : Abi Melin Monitaria

Editor: Nadiya

Gambar: Freepik

Komentar