Langsung ke konten utama

POSITIVE PARENTING UNTUK PENDIDIKAN SEKSUAL ISLAM PADA ANAK

Anak adalah Mahluk ciptaan Allah SWT dengan tingkah laku yang mengemaskan, titipan Allah SWT di dunia ini yang harus kita jaga dan kita rawat dengan penuh kasih sayang. Bagi anak orangtua merupakan tempat perlindungan, kenyamanan, ketenangan dalam segala aktivitasnya. Dampak kemajuan gadget di era saat ini, yang begitu pesat. Ada beberapa orangtua dengan emosional yang kurang stabil serta beban kerja yang berat akan mempengaruhi pendidikan yang diberikan yakni salah satunya dengan membuat anak diam adalah memberikan gadget atau smartphone yang kita ketahui. Akhirnya dampak yang terjadi saat ini isu yang muncul adalah adanya kebutaan anak karena pengaruh radiasi, Kasus terbaru anak melakukan kegiatan tidak sewajarnya di usia yang masih dini karena pengaruh tontonan tanpa pengawasan orang dewasa.

Dimana kah keberadaan orang dewasa ini dalam menjaga anaknya! Kesejahteraan Pendidikan anak secara umum yang diperoleh adalah dari orang tuanya. Kita sudah tidak tabu lagi bagaimana toxic parenting pada anak. Penulis mencoba mengenalkan bagaimana mengenal positive parenting bagi orangtua pada kesejahteraan anak di era digital 4.0.  Positive parenting adalah pendekatan dalam mendidik anak yang menekankan pada pemberian dukungan, pengertian dan penguatan positif. Bagaimana peran positive parenting terhadap Pendidikan seksualitas pada anak adalah komunikasi terbuka, pembentukan nilai-nilai Islami, Penguatan identitas Islami, sehingga dampak yang di hasilkan adalah kesadaran moral yang tinggi, pembentukan karakter Islami, mencegah kesalapahaman seksual, terbentuknya hubungan orangtua dan anak yang kuat.

"Kejahatan seksual yang mengincar anak adalah penjahat yang memahami bagaimana target yang diincar dalam kepengasuhan "

Abuse sexsuality atau sebut saja kekerasan seksual tidak memandang mangsanya dengan karakteristik bahwa anak tersebut sudah matang dalam masa pertumbuhannya. Akan tetapi seorang penjahat anak. seperti pedofilia, kekerasan seksual yang terjadi adalah penjahat memahami bagaimana pengasuhan yang terjadi pada anak tersebut. Target kekerasan anak tidak hanya untuk perempuan akan tetapi laki-laki juga. Kejahatan terjadi pun adalah orang-orang terdekat korbannya. Hal ini lah menjadi suatu antisipasi bagi orangtua untuk tidak sedikit mengabaikan bagaimana lingkungan anak saat bermain.

Jika anak menanyakan hal yang mengarah dalam konteks pendidikan seksualitas terkait dengan pengenalan anggota tubuh yang sebaiknya wajib dilindungi mencerminkan tingkat kecerdasan dan keingintahuan yang baik.  Bagaimana peran positive orangtua terhadap anak adalah perhatikan memberikan suatu dukungan agar anak memahami pendidikan seksualitas islami. Selain itu, pengamatan terhadap teman bermain anak serta sikap antisipasi terhadap lingkungan sekitar juga diperlukan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan anak.  

Ayo! Bagi orangtua baik yang masih baru, bersama sama pentingkan pengasuhan anak. Konstribusi menjaga tidak hanya ibu akan tetapi ayah juga memiliki konstribusi untuk menjaga dan mengenal lingkungan tempat bermain anak. Pendidikan seksualitas pada anak usia 3-6 tahun mulailah kenalkan anggota tubuh sedini mungkin. Walaupun pembiasan toilet training sudah dilakukan, Pembiasaan saat di kamar mandi usahakan orantua yang hanya boleh masuk. Bagi muslimin ajarkan anak untuk sudah menggunakan hijab bagi perempuan dan laki-laki memakai pakaian tertutup.

Hal ini untuk menjaga anak kita dari pandangan yang tidak semestinya. Kak Seto dalam seminarnya di Yogyakarta memberikan pesan bahwa buatlah anak menjadi teman dan sahabat sehingga pengawasan orangtua terhadap anak menjdi fleksible dalam menjalankannya.

Pendidikan seksualitas islami pada anak dalam pendekatan positive parenting merupakan Langkah penting dalam membentuk generasi yang memiliki pemahaman yang sehat dan positif terkait dengan Pendidikan seksualitas. Pendidikan seksualitas islami pada anak merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai moral. Pendidikan seksualitas islami memiliki tujuan yakni membentuk karakter anak sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islami. Pemahaman yang tepat untuk anak akan membantu naka menghadapi tantangan dan godaan di dunia yang semakin komplek

Oleh: Annisa Nur Firdausyi S.Pd. M.Pd (Ketua PDNA Lampung Tengah)

Editor: Nadiya

Gambar: freepik

Komentar