Langsung ke konten utama

CEGAH ANEMIA UNTUK PENURUNAN ANGKA STUNTING

Anemia pada remaja putri sering kali menjadi masalah kesehatan yang terabaikan, padahal dampaknya sangat signifikan bagi perkembangan generasi mendatang. Salah satu dampak jangka panjang dari anemia pada remaja putri adalah meningkatnya risiko stunting pada anak yang dilahirkan kelak. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi anemia pada remaja putri menjadi langkah awal yang krusial dalam menurunkan angka stunting di masa depan.

Anemia pada remaja terutama remaja putri, disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya asupan zat besi, vitamin B12, dan asam folat, serta infeksi cacing atau malaria. Anemia dapat menyebabkan penurunan kapasitas fisik dan mental, gangguan konsentrasi, serta penurunan produktivitas belajar. Lebih dari itu, anemia pada remaja putri yang berlanjut hingga masa kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah dan meningkatkan risiko stunting.

Stunting, yang ditandai dengan tinggi badan yang kurang untuk usia anak, merupakan indikator malnutrisi kronis yang dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak. Anak-anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap penyakit, memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah, dan potensi produktivitas ekonomi yang terbatas saat dewasa. 

Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan anemia pada remaja putri: 

Pendidikan Gizi

Edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan sumber makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, sayuran berdaun hijau, serta makanan yang diperkaya zat besi, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran remaja putri tentang kebutuhan gizi mereka. 

Suplementasi Zat Besi

Pemerintah dan lembaga kesehatan dapat bekerja sama untuk menyediakan suplementasi zat besi bagi remaja putri, terutama di daerah dengan prevalensi anemia tinggi. Program distribusi tablet tambah darah (TTD) secara berkala di sekolah-sekolah merupakan salah satu inisiatif yang efektif.

Peningkatan Sanitasi dan Kebersihan

Pencegahan infeksi yang menyebabkan anemia, seperti infeksi cacing, dapat dilakukan melalui peningkatan sanitasi dan kebersihan lingkungan. Program cuci tangan dengan sabun, penyediaan air bersih, dan pengendalian vektor penyakit adalah langkah-langkah penting dalam hal ini.

Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Pemeriksaan kesehatan secara berkala di sekolah-sekolah atau pusat kesehatan remaja dapat membantu dalam mendeteksi dan mengatasi anemia sejak dini. Intervensi medis yang tepat waktu dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Dampak Penurunan Anemia terhadap Penurunan Stunting

Mengurangi prevalensi anemia pada remaja putri akan berdampak langsung pada penurunan angka stunting. Dengan kondisi kesehatan yang lebih baik, remaja putri yang kelak menjadi ibu akan lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan normal dan pertumbuhan yang optimal. Hal ini menciptakan siklus positif di mana anak-anak yang lahir sehat memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh menjadi remaja yang sehat pula.

Kesimpulannya, mengatasi anemia pada remaja bukan hanya upaya untuk meningkatkan kesehatan individu, tetapi juga investasi jangka panjang dalam pembangunan generasi yang sehat dan produktif. Upaya terpadu yang melibatkan pendidikan gizi, suplementasi, peningkatan sanitasi, dan pemeriksaan kesehatan rutin dapat secara signifikan mengurangi prevalensi anemia dan pada akhirnya menurunkan angka stunting di Indonesia. Remaja putri bebas anemia adalah langkah awal yang penting menuju generasi bebas stunting.

Oleh: Nur Hidayatusholihah, S.Gz. (Anggota Departemen Kesehatan)

Editor: Nadiya

Gambar: Freepik

Komentar