Islam sudah sangat terang-terangan mengemukakan penghormatan untuk kaum Perempuan, namun masih ada tindakan yang memarjinalkan kaum perempuan. Saat ini bentuk memarjinalkan kaum perempuan tentu berbeda dengan kondisi perempuan di masa para nabi, menempatkan perempuan hanya dalam pekerjaan domestik adalah salah satu bentuk memarjinalkan. Namun seiring berkembangnya zaman dan kesadaran literasi yang sangat pesat, kaum perempuan saat ini mampu bersaing dalam pekerjaan.
Banyak sekali perempuan-perempuan yang menempati kedudukan yang strategis dalam pekerjaan, tidak sedikit perempuan menjadi pimpinan sebuah perusahaan, dan tidak sedikit perempuan memiliki kesempatan sentral dalam sebuah pembangunan, mulai dari pembangunan sumber daya manusia, sumber daya alam, sampai infrastruktur.
Bicara tentang pembangunan, pada dasarnya perempuan merupakan garda terdepan dalam persoalan ini. Pembangunan yang mendasar adalah pembangunan sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah ujung tombak dari sebuah Pembangunan. Ini dikarenakan tanpa adanya sumber daya manusia yang unggul maka pembangunan secara komprehensif tidak bisa terlaksana, seperti pengembangan sumber daya alam, maupun infrastruktur. Dua hal tersebut bisa berjalan dengan maksimal yaitu dengan kesiapan sumber daya manusia yang unggul.
Sumber daya manusia yang unggul yaitu manusia yang dilahirkan dari perempuan yang merasakan kebahagiaan. Perempuan yang bahagia bisa didefinisikan sebagai perempuan yang sudah tuntas dengan ego dan dirinya sendiri. Selain itu, perempuan yang hebat yaitu perempuan yang sudah siap mengabdikan diri sebagai manusia yang dapat diandalkan, terutama dalam perannya sebagai ibu. Perempuan memiliki kodrat untuk melahirkan generasi-generasi terbaik, tapi tidak cukup dengan melahirkannya saja. Merawat dan membesarkan generasi tersebut merupakan proses panjang untuk membentuk manusia yang unggul hingga pada akhirnya manusia-manusia unggul inilah yang menjadi ujung tombak Pembangunan.
Proses merawat dan membesarkan merupakan proses yang sangat penting dalam membentuk karakter-karakter manusia yang berkualitas. Merawat dan membesarkan anak merupakan salah satu pembangunan dasar yang sudah dilakukan perempuan sebagai praktisi pembangunan. Setelah anaknya lahir, ia urus sandang pangannya dari penghasilan yang halal, ia ajarkan ilmu tauhid dan akhlak karimah sejak dini hingga pada akhirnya nilai kebaikan itu akan terus menjadi kebiasaan hingga dewasa, setelah itu ia ajarkan pengetahuan-pengetahuan dasar agar kelak anak-anak nya memiliki modal untuk bersaing dengan dunia, ia tempa mentalnya agar kelak anaknya kuat menghadapi kenyataan dalam hidupnya. Proses panjang itulah yang dijalani perempuan sebagai dirinya pantas disebut sebagai praktisi pembangunan.
Pembangunan dalam segala sistem keberlangsungan hidup manusia yang paling mendasar yaitu pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber daya manusia yang paling utama yaitu pembangunan di dalam keluarga. Oleh karena itu, praktisi pembangunan dalam suatu peradaban yang paling pertama adalah sosok perempuan
Oleh: Mike Meiranti (Anggota Dep. Ekonomi dan Kewirausahaan)
Editor: Nadiya
Gambar: Freepik
Komentar
Posting Komentar