Di era digital, media sosial memainkan peran besar dalam membentuk persepsi diri. Gambar-gambar yang diedit dan kisah-kisah sukses yang
dipublikasikan, tekanan untuk memenuhi standar kecantikan, kesuksesan dan kehidupan sosial yang tinggi dapat memicu rasa kurang percaya diri seseorang.
Perasaan insecure, atau tidak aman adalah pengalaman umum yang sering dirasakan oleh banyak individu di berbagai tahapan kehidupan. Insecure bisa muncul dari berbagai sumber, termasuk pengalaman masa lalu, tekanan sosial, ataupun perbandingan dengan orang lain. Meskipun sering dianggap sebagai masalah individu, insecure memiliki implikasi yang lebih luas pada kesehatan mental dan kesejahteraan social.
Ketidak percayaan diri sering kali berdampak negatif pada hubungan interpersonal. Ketidak percayaan pada diri sendiri bisa membuat seseorang sulit untuk percaya pada orang lain, yang pada akhirnya merusak hubungan. Selain itu, ketika kita merasa tidak percaya diri kita akan lebih cenderung terlalu bergantung pada validasi eksternal, yang dapat membebani orang-orang di sekitar kita. Rasa tidak percaya diri akan menghalangi kita untuk mengambil resiko dan mencoba hal-hal baru.
Sebagai contoh di masa kecil saya, saat di sekolah ada tugas dari
guru untuk semua murid yakni presentasi menerangkan materi yang sudah
disediakan untuk dibacakan di depan kelas, saya merasa tidak percaya diri,
jantung saya berdebar kencang, tangan saya gemetar hebat, kepala saya terasa
mau meledak dengan perasaan cemas dan takut adanya judgement teman-teman sekelas
saya akan memperhatikan saya saat presentasi. Padahal itu adalah perasaan insecure
saya yang terlalu percaya diri bahwa teman sekelas saya hanya akan
berfokus kepada saya. Saya tidak berfikir bahwa teman sekelas saya juga
memiliki tugas yang sama melakukan presentasi didepan murid yang lain dan tentu
mereka juga akan sibuk dengan dirinya sendiri. Sehingga merasa kecil pada diri
sendiri adalah perasaan yang terlalu percaya bahwa semua orang akan
memperhatikan gerak gerik kita.
Namun, kita tidak semestinya men-judge seseorang yang tidak percaya
diri adalah orang yang kecil hati, perlunya menyadari bahwa tidak ada yang
sempurna di dunia ini. Menerima kelemahan dan ketidak sempurnaan sebagai bagian
dari diri sendiri sehingga membantu mengurangi tekanan untuk selalu tampil
sempurna dan mengurangi rasa tidak percaya diri.
Perasaan tidak percaya diri adalah bagian dari pengalaman hidup
masing-masing individu yang kompleks dan sering kali sulit dihindari. Namun
dengan memahami penyebabnya, dampaknya dan cara mengatasinya kita dapat belajar
untuk menghadapi dan mengurangi perasaan tersebut. Percaya diri adalah kunci
penting untuk meraih kesuskesan dan kebahagiaan dalam kehidupan. Membangun
kepercayaan diri adalah proses yang membutuhkan waktu dan usaha.
Mengetahui apa yang kita kuasai dan apa yang perlu ditingkatkan
dalam mengasah keterampilan adalah langkah pertama menuju kepercayaan diri.
Pengetahuan yang luas dan keterampilan yang kuat dapat didapatkan dengan
latihan yang konsisten dalam bidang yang kita minati atau butuhkan akan
membantu dan menumbuhkan kepercayaan diri.
Dengan mengubah pola pikir kita untuk selalu melihat sisi positi
dalam setiap situasi dan menghindari kebiasaan membandingkan diri dengan orang
lain serta fokus pada perkembangan pribadi. Anggap kegagalan adalah kesempatan
untuk belajar, bukan sebagai akhir dari segalanya. Setiap kegagalan adalah
pelajaran yang berharga yang dapat membantu kita terus bertumbuh.
Kita adalah jiwa yang besar pada setiap pertumbuhan yang besar.
Rayakan setiap pencapaian kita sekecil apapun itu dengan mengakui dan
menghargai setiap usaha yang kita lakukan. Dengan kita berhasil menumbuhkan
kepercayaan diri maka kita telah berhasil mencintai diri sendiri. Betapa pentingnya
perasaan ini sampai dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad mengorelasikannya dengan
keimanan.
“Dari Anas
dari Nabi Saw bersabda: Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sehingga dia
mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”(HR.
Bukhari)
Mahabbah (cinta) adalah salah
satu nikmat rasa yang Allah anugerahkan kepada manusia sebagai bentuk sayangnya
Allah kepada makhluk-Nya. Selalu ingat
bahwa Ayat 11 QS ar-Ra'd juga menjelaskan bahwa semua orang itu
dalam kebaikan dan kenikmatan. Sesungguhnya Allah
tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Perubahan tidaklah terjadi dalam semalam, tetapi setiap langkah
kecil menuju peningkatan membangun kepercayaan diri adalah perjalanan yang
berkelanjutan, dengan menerapkan langkah-langkah yang konsisten. Pada akhirnya
meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan mental memerlukan upaya
terus-menerus dan dukungan dari lingkungan sekitar.
Oleh : Esti Risningsih, S.Sos
Editor: Nadiya
Gambar: Freepik
Komentar
Posting Komentar