Langsung ke konten utama

MENEMUKAN KEMBALI DIRI SENDIRI DENGAN BERLARI

Tulisan ini sifatnya lebih kepada cerita pengalamanku pribadi yang akhirnya menemukan kembali diri sendiri lewat berlari. Menurut KBBI, lari adalah melangkah dengan kecepatan tinggi. Ada berbagai jenis lari yang kita ketahui dan kita pelajari, diantaranya; lari jarak pendek atau sprint, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh.

Kisah penemuan kembali diri sendiri ini berawal ketika aku yang mulai menyadari bahwa dalam keseharianku, aku jarang sekali melakukan olahraga. Aktivitas sehari-hari yang jarang sekali terpapar matahari, ditambah pekerjaan di dalam ruangan full AC dan di depan layar komputer membuat tubuh terasa sangat mudah lelah. Ini tentu juga berakibat pada pikiran yang mudah stres. Tidak jarang juga ada masa di saat kita merasa bahwa hidup terasa sangat berat dan berantakan, padahal ternyata mungkin jawabannya adalah karena kita hanya kurang olahraga. Ketika berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang fungsinya dapat mengurangi rasa nyeri dan memberikan energi positif pada tubuh. Selain itu, peningkatan hormon endorfin juga bermanfaat dalam memelihara kesehatan mental.

Lampung Half Marathon (LHM) 2024 menjadi event lari pertamaku yang membuatku berkenalan dengan per-lari-an duniawi ini. Tidak ada persiapan khusus sama sekali saat aku mengikuti even LHM 2024 ini, hanya bermodal war tiket dan percaya diri bahwa aku pasti bisa finish sebelum cut off time. Menyelesaikan race dan finish kategori 10 kilometer dengan waktu 1 jam 48 menit, cukup membuat aku terharu dan bangga kepada diri sendiri, bahwa aku bisa mencapai target awalku, yaitu finish sebelum cut off time. Sepanjang race, kami para pelari diberikan semangat oleh cheerleader yang tersebar di beberapa titik dalam radius tertentu. Terdapat juga titik dimana disediakan air minum yang disebut water station. Saat para pelari mencapai garis finish, mereka disambut dengan sorak-sorai pemandu acara dan juga taburan confetti, sungguh perasaan dirayakan menjadi juara. Selainitu, para pelari mendapatkan refreshment berupa air mineral, jus, buah-buahan dan disediakan pula sarapan gratis. Setelah mendapatkan medali finisher dan refreshment, para pelari juga disuguhi berbagai jenis hiburan yang menggembirakan serta beberapa hadiah undian bagi pelari yang beruntung. Momen ini sungguh menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan namun juga menyenangkan dalam waktu bersamaan karena membuat hatiku merasa penuh.

Banyak sekali hal yang aku pelajari dari pengalaman ini, salah satunya, bahwa perlombaan lari marathon sebetulnya adalah perlombaan dengan diri sendiri. Bagaimana kita bisa tetap fokus pada tujuan awal tanpa terkecoh dengan kecepatan pelari lain, bagaimana kita harus terus mengupayakan dan mengutamakan keselamatan diri sendiri daripada ambisi untuk meraih hadiah podium, dan bagaimana kita berusaha disiplin untuk latihan dan juga pemanasan agar setelah selesai race, tidak terjadi cedera. Betul kata pepatah, bahwa pengalaman itu mahal harganya. Pengalamanku ini harus dibayar dengan cedera dan kesulitan berjalan selama dua hari karena tidak adanya latihan khusus sebelum perlombaan, pemanasan yang kurang maksimal dan begadang di malam sebelumnya karena demam panggung dan deg-degan, hehe.

Untuk teman-teman pembaca tulisan ini, dimanapun kalian berada, kalau rasanya hidup tuh berat banget, pikiran sumpek, dan hati juga rasanya sesak, mungkin kita tuh hanya kurang olahraga. Jadi, yuk sempatkan dan mulai untuk olahraga dalam rangka menemukan diri sendiri kembali dan menyeimbangkan hidup kita.

Oleh: Nisa Rahmania
Editor: Nadiya
Gambar: Freepik

Komentar